Jumat, 17 Februari 2012

Produk Kerajinan Unik Paralon Bakar

Produk Kerajinan Unik Paralon Bakar

kerajinan unik kotak tisu Produk Kerajinan Unik Paralon BakarParalon bekas yang tidak bernilai ternyata bisa dikreasikan menjadiproduk kerajinan unik yang menghasilkan guratan-guratan alami seperti pada serat kayu. Adalah Ilham Wirahadikusumah, lelaki yang tinggal di daerah Cibolang, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat ini berhasil menemukan teknik baru untuk mempercantik tampilan paralon atau pipa bekas menjadi beragam produk kerajinan. Jika biasanya pipa plastik memiliki warna dasar putih atau abu-abu, di tangan Ilham paralon bekas dibakar dengan suhu tertentu sehingga menghasilkan guratan-guratan alami yang sangat mirip dengan serat kayu.
Penemuan tersebut ditemukan Ilham pada tahun 2003 secara tidak sengaja. Dulunya mantan kontraktor ini menekuni bisnis kerajinankayu, namun seiring perkembangan waktu persediaan kayu semakin sulit di dapat. Sehingga Ia berinisiatif untuk mencoba beberapa bahan selain kayu untuk dijadikan produk kerajinan, dan dari sekian banyak percobaan yang dilakukan akhirnya Ia memilih paralon sebagai pengganti kayu. Sebab, guratan-guratan yang muncul dari paralon bakar sangatlah mirip dengan serat alami pada kayu.

Info produk Kerajinan Paralon

Dari proses pembakaran paralon yang saat ini dilakukan Ilham, ada dua macam warna yang didapatkannya. Untuk paralon putih menghasilkan warna kuning kecoklatan seperti tekstur kayu, sedangkan untuk paralon abu-abu menghasilkan warna silver(seperti perak). Dari dua warna tersebut, Ilham mulai memproduksi kerajinan seperti lampion, tempat tisu, tempat botol, pigura lukisan, meja kursi, sampai kerajinan kecil seperti gantungan kunci, gelang, kalung, dan lain sebagainya.proses produksi kerajinan paralon 200x150 Produk Kerajinan Unik Paralon Bakar
Berbagai kerajinan tersebut dipasarkan Ilham melalui pameran-pameran yang diikutinya di berbagai kota. Cara ini terbilang cukup efektif, keikutsertaannya dalam berbagai pameran membuat kerajinan unik ini semakin dikenal msyarakat luas. Bahkan tidak hanya konsumen dalam negeri saja yang tertarik dengan kerajinan buatan Ilham, beberapa konsumen asing seperti dari negara Jepang, Cina dan Australia juga sempat memesan produk kerajinan unik paralon bakar ini.
Dengan kreatifitas dan inovasi baru yang dihasilkan mantan kontraktor ini, produk-produknya kini laku dipasaran dengan harga yang cukup tinggi. Yaitu mulai dari Rp 10.000,00 untuk produk kerajinan kecil sampai jutaan rupiah untuk produk kerajinan yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi, seperti meja dan kursi.  Uniknya produk kerajinan yang dihasilkan Ilham, menjadi kunci utama kesuksesan bisnisnya. Hingga omset puluhan juta berhasil masuk ke kantong pak Ilham.
Semoga info produk untuk pekan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan menjadi salah satu inspirasi bisnis bagi Anda yang ingin terjun di dunia usaha. Selamat mencoba dan salam sukses.
Sumber gambar : http://www.griya-asri.com/wp-content/uploads/2010/08/S-paralon-sbg-bahan-alternatif-4.jpg dan http://www.radarsukabumi.com/uploads/berita/dir20032011/img20032011672951.jpg

Menyulap buah maja menjadi barang kerajinan unik


Menyulap buah maja menjadi barang kerajinan unik


0 Komentar
Telah dibaca sebanyak 1320 kali
Menyulap buah maja menjadi barang kerajinan unik
Di tangan yang kreatif, buah maja yang selama ini dianggap sebagai limbah, bisa diolah menjadi aneka kerajinan. Perajin membuat buah berbentuk bulat ini menjadi teko, gayung, kap lampu, pot bunga dan lainnya. Karena pemainnya belum banyak, omzetnya lumayan. Satu pengusaha bisa mengantongi omzet Rp 800.000 dalam sehari.

Bagi sebagian orang, nama buah maja mungkin masih terdengar asing. Buah berbentuk bulat besar, mirip jeruk bali ini, konon berasal dari Kerajaan Majapahit. Sebagian penduduk Jawa Barat pun menyebut buah ini sebagai buah berenuk. 

Lantaran bentuknya juga menyerupai batok kelapa, buah ini banyak digunakan sebagai bahan kerajinan. Donny Anugerah, misalnya. Sejak tiga tahun lalu, pemilik sanggar berenuk asal Subang, Jawa Barat ini, sejak tiga tahun lalu memproduksi produk-produk kerajinan berbahan baku buah maja. 

Menurut Donny, buah maja sebenarnya adalah limbah karena isi buahnya tak enak dimakan. Awalnya, ia pun hanya membuat teko poci. Karena banyak orang tertarik, ia pun mengembangkan produksinya, seperti gayung, kap lampu, pot bunga dan lampion.

Peluang ini ditangkap pula oleh Dede Sulaiman. Lelaki asal Bogor ini awalnya melihat banyaknya buah maja yang dibuang begitu saja karena dianggap limbah oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Dengan bantuan empat karyawan, saban bulan Dede bisa menjual 70 kerajinan buah maja, seperti lampu duduk, tas, asbak dan lainnya. 

Harga kerajinan buah maja bervariasi. Donny menjual mulai dari harga Rp 15.000 untuk barang seperti gayung. Sementara, teko atau poci buah maja dijual dengan harga Rp 100.000. 
Sementara, Dede menawarkan harga mulai Rp 40.000 hingga Rp 150.000. Ia lebih membidik pasar mahasiswa karena mereka lebih menyukai barang kerajinan. 

Donny mengatakan, dalam sehari ia bisa mengantongi omzet hingga Rp 800.000. Alhasil, pendapatan kotornya setiap bulan bisa mencapai Rp 24 juta. 

Namun, pasar produk kreasi Donny masih terbatas di Subang dan Bandung. Ia berharap, dalam waktu dekat bisa mengembangkan produk dan penjualannya hingga tembus pasar ekspor. 

Namun, yang perlu dipertimbangkan, bahan baku ini kian sulit didapatkan. "Karena warga kampung sudah menganggapnya limbah, mereka tak mau menanam," ujar Dede. 

Padahal, untuk membuat berbagai produk buah maja ini cukup mudah. Buah maja tinggal dipetik, lalu dikeluarkan isinya dan dijemur. Setelah kering, baru perajin melubangi buah maja dan mengombinasikannya dengan tali yang terbuat dari anyaman pelepah pisang. 

Kerajinan buah maja ini pun masih bisa dipercantik dengan pemberian cat. Namun, kebanyakan pembeli memilih produk dengan pewarnaan alami. 

Untuk proses produksi, Dede hanya terlibat sebatas pencarian bahan, pengeringan dan pembuatan lubang kecil untuk pegangan. Selebihnya, ia menyerahkan penyelesaian pada rekan-rekannya yang memang memiliki ketrampilan untuk menghias.

Selain pasokan buah maja yang tak menentu, kendala lain dalam produksi kerajinan ini adalah ketersediaan peralatan produksi. Pasalnya, hampir secara keseluruhan produksinya dilakukan secara manual. 

Cuaca yang tak menentu, seperti musim hujan yang datang tak menentu juga berpengaruh pada proses produksi. Maklum, proses pengeringan sangat tergantung pada sinar matahari. "Kalau dijemur secara langsung di bawah sinar matahari, warna yang keluar menjadi lebih alami dan lebih bagus," terang Donny.
Namun, ia menggunakan alternatif pengeringan lewat oven bila hujan terus turun. Tapi, setelah itu, buah maja harus diamplas, dipelitur dan dilapis dengan vernis. 

Meski masih banyak kendala, Dede optimistis prospek usaha ini cerah. Apa lagi persaingan di bisnis ini belum ketat, karena perajin yang memilih buah maja sebagai bahan baku masih sedikit. Selain itu, produk dari buah maja sangat fungsional dan awet. Donny mengklaim, produk ini lebih awet dari batok kelapa.

Manfaatkan Serpihan Kulit Telur Menjadi Kerajinan Unik

Manfaatkan Serpihan Kulit Telur Menjadi Kerajinan UnikViews :930 TimesPDFCetakE-mail
Rabu, 06 Juli 2011 09:47
Kulit telur? Semua orang pasti menganggapnya sebagai sampah yang tak berguna. Tapi jangan salah. Di tangan Teguh Joko Dwiyono, limbah telur itu bisa disulap menjadi kerajinan tangan yang memukau, laku di pasaran internasional dan diakui MURI.

egg_shellUmumnya, ketika orang menggoreng telur, kulitnya akan langsung dibuang ke tempat sampah. Tapi tidak demikian dengan Dwiyono, demikian ia kerap disapa. Pria setengah baya ini justru akan menyimpannya sebagai benda berharga senilai jutaan rupiah. Jika keluarganya sedang tak mengkonsumsi telur, ia akan mencari dan bahkan rela mengeluarkan uang untuk membelinya dari tetangga, penjual nasi goreng sampai pedagang martabak telur dengan kisaran harga Rp10.000 per kg.

Bagi Dwiyono, kulit telur bernilai tinggi. Pendapatan kesehariannya saat ini bisa dibilang tergantung dari kulit telur. Itu karena Dwiyono piawai mengkolaborasikan darah seninya dengan kreatifitas serta ketrampilan. Melalui keluwesan tangannya dalam mengolah limbah kulit telur, Dwiyono mampu menciptakan karya seni berharga jutaan rupiah dan mengembangkannya menjadi bisnis berprospek cerah.

Pasangan Dwiyono dan Eriyanti pada awalnya hanya menganggap mengolah kerajinan dari kulit telur itu sebagai penyaluran hobi. Maklum saja, darah seni lelaki kelahiran Magetan, Jawa Timur, 12 Januari 1955 ini begitu kental. Meski bekerja sebagai konsultan interior di sebuah perusahaan kontraktor namun di kalangan orang terdekatnya, ia dikenal sebagai pelukis berkarya apik.

Krisis moneter tahun 1997 mengubah jalan hidupnya. Perusahaan tempat bekerjanya bangkrut. Dwiyono yang lulusan teknik sipil dari universitas swasta di Yogyakarta terpaksa banting setir. Didampingi kesetiaan serta dorongan mental dari sang istri, Dwiyono lalu memutuskan untuk menggarap hobi membuat kerajinan dari kulit telur dengan lebih serius dan menjadikannya sebagai sumber pencaharian.

Bisnis seni dari kulit telur atau art of egg shell bermula ketika sang istri, Eriyanti, sedang menggoreng telur di dapur. Kulit telur yang dipecahnya berceceran di lantai dapur dan secara tak sengaja diinjak oleh Dwiyono. Setengah terkejut, Dwiyono memperhatikan buah ulahnya tersebut dan secara tiba-tiba tergagas sebuah ide menarik untuk membuat sebuah kreasi seni rupa berbahan dasar kulit telur. Iseng-iseng Dwiyono pun mulai berkreasi.

Butuh waktu 3 tahun bagi Dwiyono untuk menjajal ramuan yang pas bagi hasil karyanya. Ternyata waktu yang dihabiskannya itu tak sia-sia. Ia sukses mengolah serpihan kulit telur menjadi kerajinan yang terbilang langka itu sebagai penghias vas, piring, lampu, kursi, meja dan lukisan.

Buah keserius menuai hasil sepadan. Dwiyono ambil bagian dalam pameran untuk pertama kalinya pada ajang pameran yang digelar di Pasar Festival, Jakarta Selatan, tahun 1998. Beranjak dari pameran tersebut, Dwiyono pun mulai menerima order dari Selandia Baru, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Dwiyono mengungkapkan, pesanannya itu dalam skala besar, ada yang mencapai 7 kontainer per bulannya dengan bandrol harga puluhan ribu sampai puluhan jutaan rupiah.

Dwiyono memang patut berbangga. Hobi sekaligus jerih payahnya diakui pasar internasional sebagai kreasi ramah lingkungan yang unik. Kreasi telur Dwiyono sudah memeroleh hak paten dari Departemen Hukum dan HAM dan Dwiyono pun diakui Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pelopor Seni Lukis dari Kulit Telur Pertama di Indonesia pada tahun 2005.

Di tengah-tengah kesibukannya merancang desain kerajinan kulit telur, Dwiyono menyempatkan diri membagi ilmunya secara gratis kepada ratusan remaja putus sekolah di wilayah Jakarta, Bekasi, Bali dan Lombok. Ia ingin mentransfer pengalaman dan wawasan membuka usaha serta teknik pemasaran produk yang efektif agar para generasi bangsa yang kurang beruntung itu bisa turut menyemarakkan dunia usaha kecil dan menengah Indonesia dan mengubah nasib hidup serta bangsanya. Selaini terus berkarya ia masih menyimpan satu obsesinya terbesarnya yang belum terwujud saat ini yakni membuat rumah dengan hiasan kulit telur. (*/dari berbagai sumber)

Kerajinan Unik dari Sparepart Mobil

Kerajinan Unik dari Sparepart Mobil

Tuesday Oct 25, 2011
kerajinan dari sparepart mobil
Selama ini kita berpikir bahwa mobil hanya berfungsi sebagai alat transportasi. Perawatan pada mobilpun sering menyisakan sparepart atau komponem-komponen bekas yang tak terpakai dan akhirnya hanya menumpuk di gudang.
Namun pernahkah terpikir dibenak anda bahwa barang-barang yang menurut anda hanya barang rongsokan dapat menjadi sesuatu yang sangat unik dan berharga?. Hal itulah yang dilakukan oleh desainer Inggris bernama Katherine Hawkins yang diberi mandat untuk membuat perhiasan dari komponen-komponen yang melekat di tubuh Ford Focus.
Awalnya, Hawkins mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukannya dengan komponen mobil.
“Ketika kotak suku cadang mobil tiba, Aku benar-benar tidak tahu harus berharap apa,” ungkapnya di autoblog.
“Tidaklah membantu, Aku sama sekali tidak bisa mengemudi, jadi ketika pertama kali Aku tidak tahu komponen-komponen ini untuk apa,” tambah wanita berusia 26 tahun ini.
Katherine sendiri adalah seorang desainer perhiasan yang memiliki sebuah studio di St Columb Major, Inggris.
Katherine mendapat tugas unik ini untuk menyambut perayaan 100 tahun masuknya Ford ke tanah Inggris yang akan dirayakan dengan Centenary Tour. Sebuah pameran yang digelar di berbagai kota di Inggris dengan cara melakukan tur sepanjang 2.200 mil dari Inverness ke Southampton dan dari Cardiff ke London.
Akhirnya ide pun muncul. Katherine akhirnya mampu menciptakan sebuah kalung yang mengkombinasikan berbagai instrumen mulai dari mur, baut, hingga bahan dari jok mobil dan berbagai bagian mobil lain ke dalam perhiasan ciptaannya.
“Ide itu datang sangat cepat dan saya dapat menggunakan logam, plastik dan karet yang benar-benar keren,” pungkasnya.

SEBUTRET Kerajinan Unik dari Sabut Kelapa

SEBUTRET Kerajinan Unik dari Sabut Kelapa

Dengan teknologi dan proses pembuatan yang sederhana sabut kelapa berkaret bisa dibuat beragam produk kerajinan unik. Karsono, Pimpinan Ponpes Nurusholihin Cilacap, Jawa Tengah merintis industri inovasi kreatif SEBUTRET (Serat Sabut Kelapa Keriting Berkaret) atau disebut juga Rubberized Curled Coir, yaitu lembaran-lembaran (sheet) yang berbahan baku serat sabut kelapa dan lateks hevea (karet alam). Dengan sheet-sheet itu dapat dibuat barang jadi berupa: kasur, bantal, guling, matras alas olah raga lantai, jok kendaraan, jok furniture, karpet, wallpaper, peredam suara, aneka vas/pot, sajadah, sandal, kopiah, tas, tempat sampah dan sebagainya. Dengan usaha yang dijalankannya, selain dapat membuat anak didiknya terampil dan siap kerja. Karsono pun menginginkan adanya kader yang memiliki keterampilan di pondok pesantren binaannya. Usaha yang ditekuni Karsono selama 2 tahun belakangan ini beromzet Rp 2-5 juta sebulan. Hasil kerajinan ini saya jual berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu per buah, ujar Karsono pada Sinar Tani seraya memperlihatkan kerajinan sabut kelapa miliknya yang siap jual. Dalam menjalankan usahanya Karsono menerapkan sistem kemitraan. Para pengrajin dibayar berdasarkan jumlah pekerjaan yang diselesaikan. Satu kibik (sabutret) dibayar ke pengrajin seharga Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu. Saat ini Karsono memiliki personil yang membantu pelaksanaan proses pembuatan sebutret sebanyak 15 orang yang tetap dan 75 orang yang tidak tetap (borongan). Sebelum diolah menjadi bahan berguna, sabut kelapa terlebih dahulu dijemur di terik matahari selama 15 hari. Setelah itu baru disulam memakai benang nilon hingga menjadi produk yang diinginkan, imbuhnya. (Untuk informasi lebih lengkapnya silahkan berlangganan Tabloid SINAR TANI. SMS ke : 081584414991)

KERAJINAN UNIK KALIGRAFI JARUM DAN BENANG

KERAJINAN UNIK KALIGRAFI JARUM DAN BENANG

ELBARAKA KALIGRAFI adalah pengrajinkaligrafi jarum dan benang yang sudah puluhan tahun berkarya dan inovatif membuat produk kaligrafi unik, berawal tahun 1976 seorang SUBANDI mulai merintis usaha kaligrafi ini, 'sekedar keinginan merubah nasib' itulah kata-kata beliau saat di tanya bagaimana beliau bisa terus bertahan di pasar kesenian kaligrafi, beliau adalah seorang yang ulet dan jujur , senang berbagi ke sesama dan tidak pernah mengeluh, pada awal-awal merintis usaha ini beliau belum memakai jarum pentul dan benang dalam pengerjaanya tapi masih menggunakan mika kaca, selama hampir 3 tahun kaligrafi beliau mampu menembus pasar lokal dan luar negeri karena pesatnya permintaan pasar maka mulai bemunculan saingan-saingan dalam bisnis ini, persaingan pun terasa semakin tidak sehat berbagai cara pun di lakukan para pesaing untuk bisa merebut pasar kaligrafi mika, tapi beliau tidak bergeming melihat hal itu, perlahan usaha kaligrafi mika beliau pun sepi karena banyaknya saingan dalam bisnis ini, "ya itulah hidup yang penting rejeki kita cukup dan barokah" ujar beliau saat itu, karena sepinya order yang datang maka beliau pun memikirkan bagaimana supaya usaha kaligrafi ini tidak mati, ketika sedang berjalan-jalan di sebuah pasar tradisional di surabaya beliau bertemu dengan seorang pemuda asal malang Jawa Timur yang pandai membuat gambar binantang dari jarum dan benang, setelah perkenalan yang singkat itu beliau seakan-akan menemukan kembali titik terang dalam kemelut bisnis kaligrafinya, ide pun muncul dengan ketelatenan,keuletan dan kretifitas maka terbitlah 'BAROKAH kaligrafi', (nama pertama ELBARAKA KALIGRAFI sebelum di ganti) pengrajin kaligrafi unik berbahan dasar jarum dan benang emas, order pun mulai bemunculan kembali seiring perkembangan waktu dan demi menjaga karya cipta keuletan seorang Subandi maka usaha ini pun di legalisasi menjadi UD ELBARAKA KALIGRAFI, ketika di tanya apa resep beliau bisa bertahan selama hampir dua dekade ini ?? beliau pun menjawab " jujur " dan " kaligrafi ini proses pembuatannya cukup rumit dan membutuhkan ketelitian yang tinggi jadi para pesaing akan sulit untuk menirunya" ujarnya seraya tertawa, beliau tak henti-hentinya mengucap syukur atas karunia dan rahmat yang dilimpahkan ALLAH SWT kepadanya , saat ini usaha kaligrafi ini telah terbina di bawah naungan DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) kota SURABAYA sebagai salah satu UKM yang bisa mewakili KERAJINAN unik khas SURABAYA ,

Aneka kerajinan Unik dari Cikarang, Bekasi

Aneka kerajinan Unik dari Cikarang, Bekasi

Sebagai penduduk Kab. Bekasi, tidak ada salahnya jika kami mengenalkan kepada Anda beberapa jenis kerajinan yang diproduksi oleh tangan-tangan kreatif di Kab.Bekasi yang ternyata tidak kalah jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia ini.
Dalam tulisan yang lebih banyak gambarnya ini sengaja kami pakai kata “mengenalkan” karena mungkin banyak dari Anda yang tidak mengenal jenis kerajinan ini, jadi setelah dikenalkan kan jadi kenal sehingga kerajinan ini bisa terkenal (kalimatnya gak jelas ya:) ).
Berikut ini adalah sedikit foto dari beberapa jenis kerajinan tersebut, foto ini adalah asli tanpa rekayasa program-program tertentu.
Bross yang terbuat dari acrilic
kerajinan dari batok kelapa ( ada yang bentuknya toples, kura-kura,dll)
Tempat perhiasan pun ada.
kalung bentuk hati
Aneka macam tutup gelas dengan hiasan dari acrilic
Kembali diulang, Foto-foto diatas adalah aneka kerajinan yang unik yang diproduksi oleh tangan-tangan kreatif di sekitar Cikarang Bekasi, dan cocok untuk souvenir pernikahan dan atau untuk hiasan di rumah Anda. Semoga dengan tulisan ini akan mengenalkan kerajinan ini ke dunia luar bahwa Cikarang juga memiliki sesuatu yang unik dan layak untuk dijual.
 

kerajinan di nusantara Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting